Pertama Kali Mondok
Assalamulaikum. Wr.
Wb, Aku akan menceritakan tentang kehidupanku sejak kecil sampai sekarang,
apabila ada hikmah yang dapat kalian ambil, ambillah, dan apabila ada kejelekan
didalamnya buang jauh-jauh, simak baik-baik ea selamat membaca
Aku terlahir disebuah desa terpencil yang bernama DesaTa anyar buduran Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan, Aku terlahir
dari 3 bersaudara dan Aku adalah anak pertama, orang tuaku memberikan nama aku HOIRUN NISA , saudaraku laki-laki dan perempuan, adikku yang pertama perempuan
dan adikku yang kedua laki-laki .Sekolah Dasar
Negeri plakaran itulah nama Sekolahku dulu,
Alhamdulillah Aku naik Terus, waktu SD Aku senang sekali, karena punya banyak
teman yang agak lugu-lugu ya termasuk Aku, hehehe... selain Sekolah Dasar Aku
juga Sekolah Madrasah Ibtida’iyah syukur Alhamdulillah ilmuku makin bertambah
meskipun Aku seorang pemalas, malamnya Aku juga mengaji di Musholla, tapi
sayang, Aku berhenti mengaji sejak Aku sekolah Sekolah Menengah Pertama, ya jadinya
seperti ini, ngajinya tidak begitu lancar, hehehe... Aku berjalan kaki dari
rumah ke Sekolah bersama teman-teman karena jarak antara rumah dan sekolah
tidak jauh hanya sekitar 500 meter, dulu semasa di SD Aku hanyalah seorang
pendiam, tidak banyak bergaul bersama orang lain, hanya segelintir orang yang
Aku jadikan teman, Aku juga punya seorang sahabat waktu SD, tapi kami pisah
karena kami melanjutkan sekolah yang berbeda.
Ketika Aku lulus dari SD, Aku bingung mau melanjutkan kemana, kata temanku
disuruh kesini, kesitu, pokoknya banyak pilihan sehingga membuatku bingung mau
pilih yang mana, hingga akhirnya Aku memantapkan diri untuk Sekolah di Sekolah
Menengah Pertama Negeri1 Arosbaya , tidak terasa 6
tahun begitu cepat berlalu, sekarang Aku sekolah di SMP, memulai pengalaman baru,tempat baru, teman baru,
guru baru, dan pelajaranpun juga baru, heheheh... ternyata dunia ini luas ya?
Begitulah yang ada dipikiranku ketika Aku Sudah banyak mengenal teman-teman yang
dari lain desa atau kecamatan, maklum Aku hanya dirumah saja, jarang keluyuran
kemana-mana, jadi tidak begitu tahu dunia luar. Waktu SMP aku ikut
Ekstrakurikuler DrumBand, Aku senang sekali karena aku bisa memainkan alat
musik yang sebelumnya tidak bisa kumainkan, dan lebih senangnya lagi apabila DrumBand
di SMPku di undang untuk acara pengantin, seru, pengalamanku akan tempat dan
adat istiadat desa lain makin bertambah, memang dunia ini luas, begitu banyak
tempat yang belum Aku ketahui,
Waktu terasa begitu cepat berlalu, tak terasa Aku sudah kelas 3 SMP dan
bentar lagi Aku akan lulus, kebingungan pun menghampiriku lagi, Aku bingung
karena Aku tidak tahu mau melanjutkan kemana, “ah itu terserah nanti, sekarang
fokus pada Ujian Nasional” kataku dalam hati, ketika ujian hampir dekat, aku
takut tidak lulus, kalau Aku sampai tidak lulus apa kata orang tuaku? Kasihan
mereka sudah banting tulang mencari nafkah agar aku bisa sekolah, mereka
berharap banyak padaku, meskipun hanya satu yang mereka inginkan, yaitu ingin
anaknya mempunyai hidup yang lebih baik daripada mereka, tapi Alhamdulillah,
Aku bersyukur karena Allah telah
meluluskan Aku, Senang sekali melebihi kesenanganku dulu waktu lulus SD .
Ijazah SMP sudah
Aku pegang, dan Aku benar-benar bingung mau melanjutkan kemana, kakak sepupuku
menyarankan Aku untuk sekolah di MAN Bangkalan dan tinggal dipondok pesantren,
kebetulan kakak sepupuku adalah alumni MAN Bangkalan, Aku berpikir sejenak dan
Aku menyetujuinya, Aku pun mendaftarkan diri bersama kakakku, aku masuk ke MAN
lewat PMDK , Alhamdulillah Aku senang mendengar bahwa Aku diterima Sekolah di
MAN Bangkalan . Air mata selalu bercucuran setiap malam, aku tidak betah
dipondok, rasanya ingin cepat-cepat pulang, Aku rindu mama dan papa, dan
adik-adikku , aku rindu dengan suasana
desaku, benar kata orang bilang “Pondok itu adalah penjara suci” Aku bersukur
bisa ada dipondok, meskipun aslinya Aku tidak betah berada disini, sempat Aku
berpikir untuk berhenti dari pondok, tapi teman dan terutama keluargaku
melarangnya, karena jika Aku tidak mondok, mau jadi apa Aku ini. Dipondok aku
sering tidur malam, bukannya karena banyak kerjaan, tapi Aku sering kepikiran
dirumah, karena Aku masih belum terbiasa jauh dari keluargaku, hari demi hari
kulewati, Aku sudah mulai biasa beradaptasi dipondok, Aku sudah mulai merasa
nyaman meskipun terkadang Aku rindu dengan keluargaku,
Pulangan telah
tiba, pulang tiba, horee… horee… hahaha, Aku senang sekali karena Aku sekarang
Molean Ponduk bahasa maduranya, semua santri pondok pulang selama 2 minggu
karena menymbut maulid nabi jadi kita semua pulang, dan tidak boleh telat
karena nanti bisa dihukum dan dikenakan denda oleh pengurus pondok,
mudah-mudahan aku tidak pernah terkena denda atau hukuman, Aamiin, Akhirnya Aku
sudah sampai dirumahku dan Aku sangat senang bisa kembali lagi kerumah, bisa
bertemu dengan keluarga dan tetangga serta sahabatku dulu semasa di SD, dulu
waktu sebelum Aku mondok, kalau keluar rumah Aku sering tidak menutup aurat,
tapi sekarang, Aku mulai merasa malu jika Aku tidak menutup aurat, jadi setiap
Aku keluar rumah, meskipun hanya duduk di depan rumah Aku selalu menutupi
auratku, dulu Aku juga jarang mengaji, terutama shalat lima waktu, tapi syukur
Alhamdulillah sekarang Aku sering shalat dan mengaji, meskipun terkadang
subuhnya dimakan ayam karena Aku kesiangan kalau hari minggu, hehehe…
Waktu tak terasa
begitu cepat berlalu, kini tiba saatnya Aku pulang kepenjara suci lagi, berat
rasanya meninggalkan rumah dan keluargaku, tapi Aku harus kembali untuk mencari
ilmu dan terutama mencari jati diri yang sampai saat ini belum aku temukan, Aku
hanya bisa menangis lagi karena Aku rindu dengan kampung halamanku, dipondok
Aku makan 2 kali sehari, tapi dirumah Aku bebas makan berapa saja asalkan ada
yang mau dimakan, hehehe… tapi kalau disini semuanya serba uang, aku harus
belajar untuk menghemat uang, aku harus bisa belajar mandiri karena kelak Aku
akan berkeluarga, kalau tidak dari sekarang, kapan lagi.
Mungkin cukup
sekian ceritaku, apabila ada kata-kata yang kurang sopan atau kurang berkenan
dihati para pembaca Aku mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan terimakasih
kepada semua orang yang telah bersedia mengisi hari-hariku, sampai jumpa lagi
dan semoga kita semua mendapatkan ridha Ilahi Rabbi, Aamiin,
Summassalamualikum. Wr. Wb,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar