Minggu, 30 November 2014

Pertama Kali Mondok



Pertama Kali Mondok
Assalamulaikum. Wr. Wb, Aku akan menceritakan tentang kehidupanku sejak kecil sampai sekarang, apabila ada hikmah yang dapat kalian ambil, ambillah, dan apabila ada kejelekan didalamnya buang jauh-jauh, simak baik-baik ea selamat membaca
Aku terlahir disebuah desa terpencil yang bernama DesaTa anyar buduran Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan, Aku terlahir dari 3 bersaudara dan Aku adalah anak pertama, orang tuaku memberikan nama aku HOIRUN NISA , saudaraku laki-laki dan perempuan, adikku yang pertama perempuan dan adikku yang kedua laki-laki .Sekolah Dasar Negeri plakaran itulah nama Sekolahku dulu, Alhamdulillah Aku naik Terus, waktu SD Aku senang sekali, karena punya banyak teman yang agak lugu-lugu ya termasuk Aku, hehehe... selain Sekolah Dasar Aku juga Sekolah Madrasah Ibtida’iyah syukur Alhamdulillah ilmuku makin bertambah meskipun Aku seorang pemalas, malamnya Aku juga mengaji di Musholla, tapi sayang, Aku berhenti mengaji sejak Aku sekolah Sekolah Menengah Pertama, ya jadinya seperti ini, ngajinya tidak begitu lancar, hehehe... Aku berjalan kaki dari rumah ke Sekolah bersama teman-teman karena jarak antara rumah dan sekolah tidak jauh hanya sekitar 500 meter, dulu semasa di SD Aku hanyalah seorang pendiam, tidak banyak bergaul bersama orang lain, hanya segelintir orang yang Aku jadikan teman, Aku juga punya seorang sahabat waktu SD, tapi kami pisah karena kami melanjutkan sekolah yang berbeda.
Ketika Aku lulus dari SD, Aku bingung mau melanjutkan kemana, kata temanku disuruh kesini, kesitu, pokoknya banyak pilihan sehingga membuatku bingung mau pilih yang mana, hingga akhirnya Aku memantapkan diri untuk Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri1 Arosbaya , tidak terasa 6 tahun begitu cepat berlalu, sekarang Aku sekolah di SMP, memulai pengalaman baru,tempat baru, teman baru, guru baru, dan pelajaranpun juga baru, heheheh... ternyata dunia ini luas ya? Begitulah yang ada dipikiranku ketika  Aku Sudah banyak mengenal teman-teman yang dari lain desa atau kecamatan, maklum Aku hanya dirumah saja, jarang keluyuran kemana-mana, jadi tidak begitu tahu dunia luar. Waktu SMP aku ikut Ekstrakurikuler DrumBand, Aku senang sekali karena aku bisa memainkan alat musik yang sebelumnya tidak bisa kumainkan, dan lebih senangnya lagi apabila DrumBand di SMPku di undang untuk acara pengantin, seru, pengalamanku akan tempat dan adat istiadat desa lain makin bertambah, memang dunia ini luas, begitu banyak tempat yang belum Aku ketahui,
Waktu terasa begitu cepat berlalu, tak terasa Aku sudah kelas 3 SMP dan bentar lagi Aku akan lulus, kebingungan pun menghampiriku lagi, Aku bingung karena Aku tidak tahu mau melanjutkan kemana, “ah itu terserah nanti, sekarang fokus pada Ujian Nasional” kataku dalam hati, ketika ujian hampir dekat, aku takut tidak lulus, kalau Aku sampai tidak lulus apa kata orang tuaku? Kasihan mereka sudah banting tulang mencari nafkah agar aku bisa sekolah, mereka berharap banyak padaku, meskipun hanya satu yang mereka inginkan, yaitu ingin anaknya mempunyai hidup yang lebih baik daripada mereka, tapi Alhamdulillah, Aku bersyukur karena Allah  telah meluluskan Aku, Senang sekali melebihi kesenanganku dulu waktu lulus SD .
Ijazah SMP sudah Aku pegang, dan Aku benar-benar bingung mau melanjutkan kemana, kakak sepupuku menyarankan Aku untuk sekolah di MAN Bangkalan dan tinggal dipondok pesantren, kebetulan kakak sepupuku adalah alumni MAN Bangkalan, Aku berpikir sejenak dan Aku menyetujuinya, Aku pun mendaftarkan diri bersama kakakku, aku masuk ke MAN lewat PMDK , Alhamdulillah Aku senang mendengar bahwa Aku diterima Sekolah di MAN Bangkalan . Air mata selalu bercucuran setiap malam, aku tidak betah dipondok, rasanya ingin cepat-cepat pulang, Aku rindu mama dan papa, dan adik-adikku , aku rindu dengan  suasana desaku, benar kata orang bilang “Pondok itu adalah penjara suci” Aku bersukur bisa ada dipondok, meskipun aslinya Aku tidak betah berada disini, sempat Aku berpikir untuk berhenti dari pondok, tapi teman dan terutama keluargaku melarangnya, karena jika Aku tidak mondok, mau jadi apa Aku ini. Dipondok aku sering tidur malam, bukannya karena banyak kerjaan, tapi Aku sering kepikiran dirumah, karena Aku masih belum terbiasa jauh dari keluargaku, hari demi hari kulewati, Aku sudah mulai biasa beradaptasi dipondok, Aku sudah mulai merasa nyaman meskipun terkadang Aku rindu dengan keluargaku,
Pulangan telah tiba, pulang tiba, horee… horee… hahaha, Aku senang sekali karena Aku sekarang Molean Ponduk bahasa maduranya, semua santri pondok pulang selama 2 minggu karena menymbut maulid nabi jadi kita semua pulang, dan tidak boleh telat karena nanti bisa dihukum dan dikenakan denda oleh pengurus pondok, mudah-mudahan aku tidak pernah terkena denda atau hukuman, Aamiin, Akhirnya Aku sudah sampai dirumahku dan Aku sangat senang bisa kembali lagi kerumah, bisa bertemu dengan keluarga dan tetangga serta sahabatku dulu semasa di SD, dulu waktu sebelum Aku mondok, kalau keluar rumah Aku sering tidak menutup aurat, tapi sekarang, Aku mulai merasa malu jika Aku tidak menutup aurat, jadi setiap Aku keluar rumah, meskipun hanya duduk di depan rumah Aku selalu menutupi auratku, dulu Aku juga jarang mengaji, terutama shalat lima waktu, tapi syukur Alhamdulillah sekarang Aku sering shalat dan mengaji, meskipun terkadang subuhnya dimakan ayam karena Aku kesiangan kalau hari minggu, hehehe…
Waktu tak terasa begitu cepat berlalu, kini tiba saatnya Aku pulang kepenjara suci lagi, berat rasanya meninggalkan rumah dan keluargaku, tapi Aku harus kembali untuk mencari ilmu dan terutama mencari jati diri yang sampai saat ini belum aku temukan, Aku hanya bisa menangis lagi karena Aku rindu dengan kampung halamanku, dipondok Aku makan 2 kali sehari, tapi dirumah Aku bebas makan berapa saja asalkan ada yang mau dimakan, hehehe… tapi kalau disini semuanya serba uang, aku harus belajar untuk menghemat uang, aku harus bisa belajar mandiri karena kelak Aku akan berkeluarga, kalau tidak dari sekarang, kapan lagi.
Mungkin cukup sekian ceritaku, apabila ada kata-kata yang kurang sopan atau kurang berkenan dihati para pembaca Aku mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan terimakasih kepada semua orang yang telah bersedia mengisi hari-hariku, sampai jumpa lagi dan semoga kita semua mendapatkan ridha Ilahi Rabbi, Aamiin, Summassalamualikum. Wr. Wb,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar