Hari yang di tunggu-tunggu bagi siswa yang
mengikuti eskul sesuai dengan bakat yang mereka miliki. Mereka tak peduli hari
yang sangat di tunggu nya itu begitu panas hingga mencair kan tubuh untuk pergi
ke eskul tartil yang di mulai jam 2 siang, ia tak peduli dengan keadaan suara
nya yang tidak begitu mendukung untuk mengikuti eskul ini ataupun kesehatan
nya.
Bukan hanya gadis tomboy itu,tetapi siswa yang lain nya juga tidak memperdulikan dirinya sendiri demi
bertemu dengan kakak pembina yang di idola kan itu.pendiam, cuek,bicara hanya
pada orang tertentu, suaranya yang bisa menarik perhatian setiap orang yang
mendengar nya. Itulah semua sifat dan bakat yang ada pada diri wafa dan semua
nya itu yang membuat mereka penasaran
pada fahri dan ingin mengenali nya lebih dalam.
Bagi mereka akan tambah parah sakit nya bila tidak mengikuti eskul itu.
Farah…!!!! Tubuh nya yang kurus tergeletak pada teman
samping nya ketika berlangsung nya eskul tartil.fara.,.,fara.,cepat bawa dia ke
UKS ucap wafa hawatir.kita lanjut kan ngaji nya ya dek, bismilll.,bissmillahirr .,.,ekhem, ekhem.ia tidak konsen karena
kejadian tadi, kemudian ia menutuppengajaran hari ini dan lebih memilih menjenguk
fara di uks. Bagaimana keadaan dia
sekarang?Lila yang tengah menjaganya tidak menjawab pertanyaan kakak pembina
nya itu. Ia sadar ketika wafa mengulang kembali pertanyaan nya,,hemmm
heehh.,.ia , ia kak dia belum sembuh ucap nya kebingungan, karena terpesona nya
ia melihat wajah yang penuh dengan cahaya dan bersih itu menyanyakan pada nya
dengan penuh kehawatiran.siapa saja yang memeandang wajah nya akan tersa tenang
hati nya bagaikan di sirami air.Fara yang antara sadar dan tida sadar ia
menangkap kehawtiran kakak pembina yang di idola kan itu
“jaga dia hingga sadar “
“baik kak”
Keesokan harinya
farah sudah kembali pulih dan dia sangat bersemangat hari ini “assalamualaikum”
ketika bertemu dengan kakak pembina sesudah sholat berjamaah dzuhur
“waalaikum salam,
kakak sudah sho…?” sapaan nya terpotong ketika melihat wafa sudah beranjak
pergi, farah yang berlagak agak tomboy itu baru kali ini dia merasa malu ketika
di cuekin lelaki dan dia merasakan bahwa tidak ada respon sedikitpun oleh kakak
pembina nya itu setelah sekian lama dia mengidolakannya, apa karna saya kurang
cantik ya…? Tidak! Dalam sendiri dia berkata, kaka wafa bukan orang yang
seperti itu malah aku sering melihat kak wafa berbicara dengan perempuan yang
lebih jelek dari ku, apa karna penampilan ku atau karna sifat ku atau…. Agh…?
Aku harus cari tahu.
Keesokan hari nya farah minta saran pada
lila tentang yang dia fikirkan kemarin
“bagaimana kalau
kamu jadi santri saja, kak wafa itu santri yang mungkin dia berteman dengan
santri bahkan perempuan-perempuan yang sering ngobrol dengan kak wafa itu
santri semua far…..” farah mengangguk-ngangguk pelan bersamaan dengan yang dia
fikirkan “jangan mengangguk-ngangguk mulu donk far bagaimana…? Apa kamu mau
mengikuti saran ku…..?”
“ok…. Minggu depan
saya akan mondok dan menjadi santri dan mulai besok ku akan memusyawarahkan
dengan keluargaku”
“tapi sebelum
kamu mondok dan menyesal berada di pesantren aku sarankan sifat kamu harus
berubah penampilan kamu yang tomboy itu juga harus di rubah sebelum kamu di
tegur dan di hukum oleh pengurus pondok mu”
“ok……..sahabatku”lila
merasa senang temannya akan menjadi lebih baik dari sebelumnya
“aku akan selalu
mendukungmu sahabat ku apalagi ini demi kebaikan mu” mereka saling berpelukan.
Pipi ibu farah yang dibasahi oleh
air mata kebahagiaan yang tiba-tiba anak bungsunya yang sangat sulit di atur
nya itu minta dimasukkan ke pesantren
“subhanallah
allah menjawab semua doa-doa ku” pak hasan juga bahagia mendengar nya
“apa kamu benar
mau mondok nak….?”
“ya iyalah pak,
buk farah mau mondok agar farah bisa belajar mandiri tidak ngusahin orang tua
dan tidak buat ibu marah-mrah terus ketika bangunin farah untuk sholat
subuh” semua barang-barang nya sudah di
siapakan oleh farah untuk di bawa ke pondok dan tidak ada satupun yang
tertinggal kecuali sisa-sisa baju nya di lemari
“yang betah yanak
jaga diri baik-baik jangan kecewakan ibu dan bapak mu ini nanti kalau farah
sudah pintar ilmu agama ajari kami untuk bekal diakhirat nanti” farah hanya
menggangguk malas dan bosan mendengar nya dan cepat-cepat dia mengambil tangan
ibu dan bapak nya kemudian mencium nya.
Hari pertama di pesentren dia sudah
tidak berjamaah subuh dia di maklumi karna masih baru, hari-hari nya di
pesantren tidak ada hari yang dia lewati untuk memikirkan kakak pembina nya itu
“farah…..” dia
tersadar dari lamunan nya dan dia melihat pengurus berdiri di depan nya
memasamg wajah tidak suka pada farah, farah mengernyitkan dahi nya memberi
tanda kebingungan
“ada apa….?”
“apa kamu tidak
sadar farah bahwa kamu sudah melamggar pelanggaran pondok berkali-kali tidak
mengikuti kegiatan tidak berjamaah, pulang hingga sore sebenarnya ngapain kamu
di sekolah?” sedangkan jam pulang sekolah di luar itu jam 1, apa kamu masih
pacaran, dan jalan-jaln bersama teman-teman kamnu. Disini itu pondok farah ada
aturan-aturan nya bukan kos-kosan yang seenak nya kamu lakukan jadi jangan
kotori pondok ini dengan kelalkuan mu yang kotor itu.
‘’jaga mulut mu
ya.,.,lina langsung memegang farah agar
tidak terjadi perkelahian antara farah dan pengurus yang nanti nya akan lebih
panjang urusannya.
Sejak kejadian itu farah menjadi bahan pembicaraan semua santri sehingga
terdengar pada keluarga pak kiayi nya
Hari menjadi
minggu, minggu telah menjadi bulan, farah tidak juga mendapatkan respon dari
wafa yang dulunya ia sangat tidak menyukai pesantren sekarang ia masuk ke
pesantren demi idolanya itu.
“Lil…… apa yang
harus saya lakukan? Aku sudah terlalu senang pada kak wafa, semua cara sudah
habis dan ini cara yang terakhir untuk bias dekat dengan kak wafa, kayaknya aku
sudah menyerah lil. Orang seperti kak wafa tidak mungkin mau kenal dengan cewek
seperti aku apalagi dekat denganku, seharusnya aku menyadarinya dari dulu.Aku
masih ingat kemarin sore pak kyai ceramah bahwa semua perbuatan itu tergantung
dari niatnya dan niatku sudah salahmemasuki tempat yang suci ini bukan untuk
mencari ilmu melainkan ingin dekat dengan kak wafa.Aku tidak ingin pesantren
ini jelek di mata masyarakat karena perbuatanku dan mulai besok aku akan keluar
dari pesantren ini dan aku akan menjelaskan pada orang tuaku sejelas-jelasnya
tentang permintaanku untuk mondok.”
“Maafkan farah
bu, farah sudah mengecewakan ibu. Farah mondok bukan dengan keikhlasan mencari
ilmu tetapi, huhuh…. Huh….. ibunya memeluk farah, ia sudah mengerti sebelum
farah melanjutkan perkataannya.
“farah ingin
keluar dari pondok ini, farah tidak ingin mendzolimi diri farah sendiri dan
tempat suci ini.
“farah lihat ibu!
Kamu harapan ibu satu-satunya harapan ibu supaya anak ibu bias mengajari ilmu
agama untuk bekal di akhirat nanti dan siapa kelak yang akan mendo’akan ibu
setelah ibu meninggal dunia kalau bukan kamu nak ..anak yang soleha, dan yang
penting kamu sudah menyadari kesalahanmu nak, jadi niatkan sekarang juga untuk
benar-benar mencari ilmu.
‘Faham apa yang
ibu katakan farah.,.,.?Farah mengangguk pelan kemudian kembali memeluk ibunya.
Sejak kejadian
itu farah lebih banyak diam, semua teman-teman farah heran dengan kelakuan
farah yang rajin, tambah hari tambah memberi kekaguman padanya .
Sedikit demi
sedikit farah mulai melupakan fahri, karena giat nya mengikuti kegiatan dan ia
mengikuti program hafalan qur’an sehingga tiap hari ia menyetor hafalannya
sehingga dia disenangi para ustadzah nya, semangat nya ia menghafal dia lebih
unggul dan lancer dari pada yang lainnya dan ia juga selalu menghafal kan di
sekolah farah selalu mendapat kan
juara kelancaran menghafal qur’an
Panggilan kepada
farah dari arosbaya di kirim oleh orang tuanya.terdengar tiga kali mikrofon
memanggilnya. Farah langsung ke tempat pengiriman
“ ibu.,.,.
Farah mencium
tangan ibu nya
“tumben ngirimnya
cepat bu biasanya farah di kirim hari minggu lho ibu kangen ya sama farah?
Ibunya yang tersenyum bagga sama farah hanya mengelus
kepala farah
“ibu kesini bukan
untuk mengirim farah tetapi menjemput farah pulang
“pulang bu? Farah
masih kebingungan
“kenapa harus
pulang bu?
“ada seseorang
yang ingin menikahimu sayang ibu dan bapakmu sudah menerima lamarannya dan
ibu sangat cocok dengan lelaki itu
Tidak terasa air
mata farah mengalir di pipinya yang mulus ituia menangis karna harus
meninggalkan pesantren yang sudah sangat di cintai dan ia juga menangis karena
melihat ibunya sangat bahagia ia tidak pernah melihat ibunya sebahagia saat ini
“farah masih
mempunyai tanggung jawab atas kelancaran hafalan farah bu… dan itu penting bu
,bukannya ibu sendiri yang bilang sama farah kalau farah gak boleh pulang
sebelum hafalan farah lancar?
“ini lebih
penting dari semua yang kamu katakan nak… ini demi masa depanmu dan yang akan
menemani disisa hidupmu dan ibu sangat bahagia bila kamu menerimanya
Ditengah tangisan ia berdo’a didalam hatinya
“ Ya Allah aku
serahkan semua kesedihan dan kebahagiaanku padamu hamba ikhlas dengan takdirmu
yang di berikan pada hambamu ini yang terbaik dan bisa mendapatkan kebahagiaan
hidup ke depannya meskipun tidak saling mengenal antara satu dengan yang
lainnya
‘’
farah…bagaimana nak apa kamu bisa menarimanya?
‘’insyaallah
farah akan istikhoroh dulu bu untuk memberikan jawabannya
“ibu akan
menunggunya nak…
Farah sudah di
pamitkan oleh ibunya untuk pulang dan ibu nyai latifah kaget setelah mendengar
farah akan menikah
“jaga hafalannya
ya farah jangan sampai melupakan dan ambillah manfaat dari calon suamimu setor
hafalanmu pada suamimu jadi suami itu bisa jadi pembimbing dan tempat
mencurahkan semua isi hati kamu
Insyaallah ibu
nyai
Setelah sampai di
rumah keesokan harinya ibu farah kembali menanyakan pada farah
“farah apakah
kamu mau terima lamaran orang yang di pilih kan oleh ibu nak?
Farah mengangguk
dengan pelan.
‘’alhamdulillah
ibu akan sangat bahagia sekali. Sambil menetes kan air mata
‘’jadi besok
sesudah salat isyak ibu akan mempertemukan mu dengan suami mu…..dia akan kesini
bersama keluarga nya
Ibu farah sudah menyiapkan semuanya untuk
menyambut kedatangan calon menantunya setengah jam ia menunggu akhirnya mereka
datang dan mempersilahkan mereka duduk
‘’sebentar saya
akan memanggil farah.
‘’farah…..ayo
sayang kamu temui calon suami mu nak…mereka berdua berjalan menuju tempat tamu
dan ibunya meminta farah duduk yang berhadpan dengan calon suaminya
‘’farah tujuan
kami mengadakan acara seperti ini agar kalian mengenal saling mengetahui antara
satu dengan yang lainnya, kamu jangan menunduk terus sayang jangan kamu rusak
acara ini dengan sikap mu.
Lalu farah
mengangkat kepalanya dengan perlahan dan ............. betapa ia sangat
terkejut ketika melihat lelaki yang berada di depannya adalah lelaki yang
selama ini ia idolakan.
Air matanya
perlahan jatuh antara percaya dan tidak bahwa lelaki yang berada di depannya
adalah wafa, wafa tersenyum padanya dan mengalihkan pandangannya pada ibu farah
.
Setelah pertemuan
itu farah banyak bersukur pada allah dan berterimakasih pada ibunya karena
mempertemukannya dengan lelaki yang baik dan sholeh, ketika berhenti dari
pondok bukanlah akhir untuk melanjutkan hafalannya ia bisa kapanpun belajar
pada calon suaminya.
Pernikahan yang
di selenggarakan dengan sederhana di hadiri oleh Kyai. Abd. Aziz dan ibu Nyai.
Latifah yang merupakan guru dari mereka bedua di pesantren
***
Wafa melayangkan
tangannya ke tangan farah dan memegangnya erat .
“farah.....
begitu banyak rahasia allah yang belum terungkap pada hambanya meskipun awalnya
menyakitkan dan membuat hambanya pasrah yang berupa cinta, kebahagiaan, dan
kebaikan jika mereka menyadari begitu juga perasaanku padamu, aku telah
merahasiakan cintaku yang telah lama
terpendam di sini.
Wafa meletakkan
tangan istrinya ke dadanya, aku hanya menunggu waktu yang tepat dan tibalah
sekarang ini waktu yang tepat
“istriku......
aku mencintaimu dengan hati yang tulus
karena allah dan aku akan menjagamu karena amanah yang telah di titipkan
kepadaku.
“istriku....
bolehkah suamimu ini menciummu?
Farah mengangguk
ketika wafa mencium keningnya, dia merasakan ketenangan dan kebahagiaan yang
belum pernah ia rasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar